LITERASI SANTRI ADALAH BAGIAN DARI MEDIA DAKWAH TERKINI


Literasi telah menghiasi setiap perjalan dan langkah kehidupan ini, dimulai dari sebuah Novel Romantika Santri di Pesantren. Berlanjut pada novel bernuansa Islami yang juga bercerita tentang cinta dari Hati. Candu membuatku tak ingin berhenti pada literasi yang hanya menikmati dan tak sekalipun ingin berdedikasi melalui Dakwah Literasi.

Pengalaman membuatku mengerti akan makna 'Proses' dari setiap perjalan. Salah, Dihujat, Dicaci, Dikoreksi bahkan tak sedikitpun dihargai adalah angin-angin kehidupan. Semakin kuat menahan terpaan angin tersebut, maka semakin kuat pula pengalaman hidup dalam menyambut masa depan.

Mimpi selalu berubah seiring waktu, kondisi, dan situasi. Tapi ketahuilah, bahwa mimpi terbesar adalah 'bermanfaat untuk sesama' karena sebaik-baiknya manusia adalah ia yang mempunyai faedah untuk sekelilingnya.

Saat ini, Media menjadi suatu yang sangat berpengaruh di era 4.0 untuk kalangan Millenial pada umumnya. Terkadang mereka sulit membedakan antara fakta dan realita dengan modifikasi berita (hoaxs) yang hanya untuk kepentingan semata.

Berkarya melalui hobby adalah jalan terbaik menebar manfaat untuk sesama. Maka Literasi adalah bagian dari hobby yang harus berkembang didalam sanubari untuk membentangkan fakta dan reality melalui Media.

Seorang Pendekar dari Perguruan Silat Panglipur Garut yang pernah mengharumkan nama Indonesia di Eropa melalui Festival Beladiri di Prancis sejak tahun 2.000 sampai 2008, Cecep Arif Rahman atau akrab dipanggil Kang Cecep yang menjadi Aktor Film Laga Hollywood berjudul The Raid 2 pernah mengalami proses tahapan yang berliku-liku.

Beliau mengungkapkan bahwa apapun yang direncanakan jika ditekuni dengan serius dan fokus, maka rezeki bisa datang dengan sendirinya. Ia juga mengajarkan tentang pentingnya proses dan tahapan dalam meraih cita-cita.

^Salam Literasi dari Santri Sukabumi^

(Kang Cecep sedang Unjuk Kebolehan menunjukkan 
beberapa Jurus Silat di Halaman Perguruan Silat Maung Bodas)


Labels: